Bahaya Merkuri Dalam Termometer

Bahaya Merkuri Dalam Termometer

Bahayanya Merkuri dalam Kandungan Alat Termometer


Tahukah kamu, beberapa alat kesehatan ternyata mengandung merkuri. Padahal, merkuri merupakan bahan kimia beracun yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Salah satunya alat Thermometer yang menggunakan air raksa yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Untuk kasus ini Kementerian Kesehatan atau Kemenkes pun pada tahun 2019 memutuskan untuk menarik beberapa alat kesehatan yang mengandung merkuri. Salah satunya adalah termometer ketiak yang sering digunakan untuk mengukur suhu tubuh saat demam. Karena itu, kamu sebaiknya berhati-hati bila ingin menggunakan termometer ketiak. 

Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, merkuri di dalam termometer sebenarnya tidak berbahaya jika termometer tidak bermasalah (tidak pecah).

"Sebenarnya selama (merkuri) tetap ada di alat tersebut alias tidak pecah, termometer tersebut tidak berbahaya. Nah, yang bahaya itu kalau sudah pecah," kata dr. Theresia.

Meski termometer merkuri aman jika tidak pecah, tetapi tetap saja potensi bahayanya jauh lebih besar. Merkuri merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup, karena bersifat toksik, persisten, bioakumulasi, dan dapat berpindah dalam jarak jauh di atmosfer.

"Merkuri bisa dihirup oleh manusia, dan itu menimbulkan berbagai efek. Efek jangka pendeknya bisa batuk, nyeri tenggorokan, pernapasan pendek, nyeri di dada, rasa tidak nyaman di saluran pernapasan, mual, muntah, dan diare. Dampak langsungnya adalah iritasi mata, sakit kepala, pusing, naiknya tekanan darah, dan detak nadi,” jelas dr. Theresia.

"Sementara itu, efek jangka panjangnya adalah bisa gangguan saraf, menimbulkan masalah kecemasan, gangguan tidur, tremor, gangguan penglihatan, hingga gangguan pendengaran,” lanjutnya.

Selain itu, merkuri juga bisa berbahaya juga pada wanita hamil, dalam hal ini mengganggu janin. Menurut dr. Theresia, merkuri bisa masuk lewat plasenta dan ASI.

Merkuri bersifat racun terhadap sistem saraf pusat dan perifer. Menghirup uap merkuri berefek negatif pada saraf, pencernaan, sistem kekebalan tubuh, paru-paru dan ginjal, dan mungkin akan berakibat fatal. Garam-garam anorganik merkuri juga dapat memengaruhi organ kulit, mata, saluran pencernaan, serta dapat menyebabkan toksisitas ginjal jika tertelan.

 

Merkuri dan Dampak Terhadap Kesehatan Manusia